si pencari ilmu: contoh Artikel,Opini,Tajuk Rencana dan esai

Sunday, June 10, 2012

contoh Artikel,Opini,Tajuk Rencana dan esai


A. Artikel
Menulis artikel pada hakikatnya merupakan pengungkapan pendapat atau ide tentang sesuatu tema atau hal dalam bentuk tulisan.dengan kata lain menulis adalah aktivitas menuangkan pemikiran tentang suatu masalah dalam sebuah karya tulis.secara definitif artikel diartikan sebagai sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap yang panjangnya tak tertentu untuk di muat di surat kabar,majalah,buletin,dan sebagainya,dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan fakta guna meyakinkan ,mendidik,menawarkan pemecahan suatu masalah atau menghibur.
Contoh Artikel .

Cara Memecahkan Masalah

Siapa yang tidak punya masalah? Silahkan angkat tangan.” Itu adalah pertanyaan yang sempat saya lontarkan dalam berbagai kesempatan. Responnya: tidak ada yang angkat tangan. Artinya semua orang punya masalah. Jadi Anda tidak sendiri. Namun, bukan berarti masalah yang ada kita biarkan saja. Harus diselesaikan, kalau tidak… bahaya!
Kita sependapatat bahwa semua orang memiliki masalah. Bahkan masalah itu terus berdatangan seiring dengan perjalanan hidup kita. Orang yang sukses, bukanlah orang yang bebas masalah, tetapi mereka yang bisa mengatasi masalah demi masalah yang terus datang silih berganti.
Mengabaikan masalah bisa membahayakan hidup kita. Masalah akan datang terus, jika satu masalah tidak segera diatasi, maka masalah yang kita miliki akan menumpuk, semakin lama semakin menggunung sehingga kita akan terjepit masalah. Oleh karena itu, salah satu life skill yang harus kita miliki ialah bagaimana cara mengatasi masalah.
Saat kita menemukan masalah, maka kita harus bisa menemukan ide-ide brilian bagaimana mengatasi masalah tersebut. Kemampuan kreativitas sangat penting dalam hal ini, karena kebanyakan orang yang putus asa ialah mereka yang tidak punya ide lagi untuk menyelesaikan masalahnya. Ide-ide yang terus mengalir dan semangat yang membara untuk mencobanya, lambat laun akan mengantarkan kita ke sebuah solusi.
Jadi, untuk jangka panjang, tingkatkan kemampuan kreativitas Anda, agar Anda selalu siap menyelesaikan masalah yang selalu datang menghampiri kita. Yang kedua, tetaplah semangat untuk mencoba berbagai ide-ide sampai menemukan ide yang solutif.
Bagaimana saat kita belum juga menemukan solusi? Kembangkanlah kemungkinan mendapatkan ide-ide solutif. Jangan hanya mengandalkan diri sendiri. Kita mungkin sudah banyak belajar. Orang lain juga sama, banyak ilmu dan pengalaman yang sudah mereka dapatkan, apalagi dari orang-orang ahli atau yang lebih senior dibanding kita. Jadi, bertanyalah kepada orang lain untuk mendapatkan solusi.
Cara lain, kita patut bersyukur bahwa jaman sekarang mencari informasi sangatlah mudah. Banyak buku, ebook, audio, pelatihan, seminar, dan berbagai produk informasi lainnya yang bisa kita pelajari untuk menyelesaikan masalah kita.
Kesimpulannya, Anda akan menemukan banyak ide solusi. Yang Anda perlukan ialah, terus mencoba dan jangan menyerah. Insya Allah, solusi akan didapat.
B.Opini
Pengertian opini
opini adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau "an opinion is some expression on controversial point". Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Suatu hal atau sesuatu masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik. Subjek opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah yang baru. Opini berupa reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertentangkannya. Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu: (1) Pernyataan; (2). Mengenai masalah yang bertentangan. Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukan dengan tingkah laku atau dengan suatu bentuk tingkah laku yang lain. Sunarjo (1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a) Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan; (b). Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; (c). Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

Contoh opini
Menghindari Jurang Krisis
(Kompas Yogyakarta, 17 Oktober 2008)
Oleh: Randi Kurniawan
Dengan karakteristik small open economy, Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh percaturan ekonomi global. Kasus Subprime Mortgage yang mengantarkan ekonomi AS ke jurang resesi, juga ikut menggoyang stabilitas ekonomi nasional khususnya di sektor keuangan. Lantas, bagaimana agar Indonesia tidak ikut terperosok ke jurang tersebut?
Krisis 1997 memberi banyak pelajaran pada bangsa ini mengenai cara menghadapi gejolak ekonomi. Krisis ini bukan muncul di Indonesia, tapi di Thailand. Rembetan dari Thailand menuju ke sejumlah negara Asia lainnya, termasuk Indonesia telah memberikan efek yang berbeda di masing-masing negara. Boleh dibilang, perekonomian Indonesia mendapat efek negatif paling besar di antara negara-negara lainnya. Sebab, jantung ekonomi nasional yakni perbankan mengalami kebangkrutan, sehingga berimbas pula pada sektor riil. Akibatnya, negara-negara lain sudah pulih dari krisis, Indonesia masih terkapar dan tertatih-tatih menuju kebangkitan ekonomi.
Model yang sama ditemui saat ini. Krisis lembaga finansial ini terjadi di Amerika Serikat ditandai dengan bangkrutnya sejumlah bank investasi. Masalahnya, krisis finansial di AS akan berimbas pula pada sektor finansial di Indonesia, terutama pasar saham dan valuta asing. Hal ini tidak dapat dimungkiri karena integrasi pasar keuangan dunia disertai dengan liberalisasi pasar finansial memuluskan hal tersebut terjadi. Pun, karena orang asing merupakan penguasa modal dominan di bursa saham. Mereka sangat sensitif dengan gejolak ekonomi di AS sehingga terdorong melakukan aksi jual. Adapun pelarian kapital ke luar akan meningkatkan permintaan dolar terhadap rupiah, sehingga rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS.
Nah, agar bangsa ini tidak ikut terperosok ke jurang krisis, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyelamatkan sektor finansial kita. Agar krisis 1997 tidak terulang kembali, pemerintah harus menjaga sistem perbankan agar tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kepercayaan nasabah harus dijaga, salah satunya dengan memberikan jaminan simpanan yang lebih tinggi. Langkah ini sudah dilakukan pemerintah, yakni menaikkan level simpanan yang dijamin sampai Rp 2 miliar dari sebelumnya hanya Rp 100 juta. Dengan jaminan ini, nasabah akan tetap percaya pada bank, sebagai tempat mereka menitipkan uang.
Hanya saja, ironis bila pemerintah menaikkan suku bunga BI yang hingga kini mencapai level 9,5 persen. Alasan pemerintah, dalam hal ini BI, adalah untuk menekan inflasi 2009 agar sesuai targetnya. Namun, sektor riil lah yang menjadi korban terhadap naiknya suku bunga acuan tersebut. Selain itu, gejolak ekonomi global juga berimbas pada ekspor dan impor yang bisa menurunkan pertumbuhan.
Di sisi ekspor, semestinya terjadi kenaikan pendapatan karena harga produk domestik relatif lebih rendah di luar negeri. Akan tetapi, di masa krisis, permintaan luar negeri terhadap produk domestik pun ikut berkurang, sehingga volume ekspor turun. Langkah yang harus dilakukan adalah melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Selama ini, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan sejumlah negara Eropa Barat menjadi tujuan ekspor utama. Ke depan, pemerintah perlu memperluas diversifikasi tujuan ekspor terutama ke negara-negara Timur Tengah, yang saat ini kelebihan likuiditas.
Dampak lebih parah lagi dilihat di sisi impor, sebab harga yang dibayarkan terhadap produk impor relatif lebih tinggi dibanding sebelumnya. Akibatnya, produk impor khususnya yang digunakan untuk bahan baku industri menjadi lebih mahal, sehingga harga-harga barang ikut naik. Sehingga, ketergantungan pada produk impor juga harus dikurangi sedikit demi karena hal tersebut akan mengurangi cadangan devisa nasional.
Oleh karenanya, langkah antisipasi di sektor finansial terutama perbankan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Sedangkan di sektor riil, pemerintah perlu menjaga surplus neraca perdagangan, dengan meningkatkan volume ekspor dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Sejumlah strategi inilah yang bisa menghindarkan Indonesia dari jurang krisis.

C.Tajuk rencana
Pengertian Tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol. Secara terperinsi maksud penulisan tajuk rencana adalah :
a. Menjelaskan berita.
yaitu surat kabar tersebut bebas memberikan interpretasi untuk menjelaskan suatu berita kepada masyarakat.
b. Mengisi latar belakang.
yaitu mengarahkan pada berita-berita yang berkaitan dengan kenyataan-kenyataan sosial
c. Meramalkan masa depan.
Penulis tajuk rencata meramalkan apa yang akan terjadi masa mendatang dengan latar belakang kejadian yang tengah terjadi
d. Merumuskan suatu penelitian sosial.
yaitu penulis tajuk rencana memberikan penilaian atau argumentasi terhadap suatu kejadian, berita atau peristiwa tertentu yang tengah terjadi.
Contoh Tajuk Rencana.
Sentimen Sektarian dan Primordial
Serangan bom bunuh diri di Sri Lanka menegaskan bahwa negeri itu sulit keluar dari jeratan petualangan politik bercirikan sektarian (aliran) dan primordial ( Tingkatan paling awal ).
Sejak perang saudara-pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE)—pecah tahun 1983, segala upaya untuk menghentikannya tak pernah berhasil. Perang seperempat abad yang sudah menewaskan 70.000 orang, termasuk Presiden Sri Lanka Ranasinghe dan PM India Rajiv Gandhi, itu hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda keberakhirannya. Tak kurang sudah 240 serangan bom bunuh diri dilakukan kelompok bersenjata LTTE.
Serangan terakhir terjadi di Anuradhapura, 210 kilometer sebelah utara Colombo, Senin lalu. Ledakan bom bunuh diri itu menewaskan 27 orang, termasuk Mayjen (Purn) Janaka Perera yang memimpin Partai Nasional Bersatu serta istrinya.
Salah satu sumber ketegangan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di negeri berpenduduk 21 juta itu ialah corak hubungan yang tidak harmonis antara suku mayoritas (81,9 persen) Sinhala dan suku minoritas Tamil. Hubungan yang tidak harmonis itu mulai memuncak awal dasawarsa 1980-an ketika Tamil, yang merasa diperlakukan kurang adil dalam bidang politik dan ekonomi, mulai memberontak.
Kelompok Tamil sebenarnya minoritas di Tamil, Sri Lanka, tetapi secara regional mereka merasa mayoritas. Negara Bagian Tamil Nadu di India, yang berdekatan dengan Sri Lanka, merupakan mayoritas Tamil. Dalam konfigurasi itu, kelompok Tamil di Sri Lanka memperjuangkan pembentukan negara separatis.
Dari sinilah persoalan bermula. Usaha untuk pembentukan negara separatis itu dijawab tegas oleh pemerintah Colombo, dan pecahlah perang saudara.Berulang kali masalah itu dicoba untuk diselesaikan dengan tawaran otonomi dalam suatu negara federal. Oleh kelompok Tamil yang ekstrem, tawaran itu dianggap tidak memuaskan tuntutannya, yakni kemerdekaan. Sebaliknya, oleh kaum mayoritas Sinhala, tawaran itu dianggap mengkhianati negara kesatuan yang memberikan keuntungan suku bangsa Sinhala.
Situasi di Sri Lanka yang begitu runyam memperlihatkan ketidakberdayaan bangsa itu dalam mengatasi persoalannya sendiri. Padahal, persoalan itu jelas diciptakannya sendiri. Kita semua tahu dan paham bahwa betapa berbahaya perpolitikan yang berasaskan sentimen primordial dan sektarian.
Karena itu, persoalan tersebut hanya bisa diatasi kalau para elite politik tidak lagi mengeksploitasi perbedaan masalah suku dan agama dalam perpolitikan. Hal yang sama juga berlaku di negeri kita, Indonesia.


D.Esai
Pengertian esai
Esai sastra adalah karangan prosa yang mengupas secara sepintas namun akurat, padat, dan berisi mengenai masalah kesusastraan, seni, dan budaya dari sudut pandang penulisnya secara subjektif.
Cara membuat esai:
  1. tentukan tema yang paling Anda kuasai;
  2. carilah bahan;
  3. buatlah outline atau poin-poin yang akan Anda bicarakan;
  4. tentukan judul;
  5. mulailah mengembangkan kerangka karangan.
Cara mengembangkan kerangka karangan esai:
  1. untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi;
  2. kembangkan karangan dengan deskripsi situasi;
  3. masukan pandangan seorang ahli;
  4. buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana;
  5. untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif;
  6. esai biasa adalah karangan argumentasi.
Contoh esai

Indonesia itu seperti Serigala.
dan PHOENIX itu seperti gerombolan Serigala.
Imperialis, demen berperang, keras, ditempa oleh peperangan.
Di masa lalu tidak ada yang meragukan bahwa Indonesia adalah serigala terkuat dan semua tunduk kepada serigala ini.
Tidak peduli pandangan apa yang kita miliki terhadap serigala, tetap saja serigala memancing rasa kagum dan segan. Meski orang mengatai yang bukan-bukan soal serigala (makhluk keji, licik, atau kadang dikibuli kancil/rusa, atau bahkan penjahat kelamin), tapi bangsa Mongol yang menguasai seperempat lahan dunia pun berasal dari Serigala Kelabu.
Menjelang paruh terakhir versi V1 ini, semangat serigala dalam diri eIndonesia mulai mereda. Memang sepertinya kutukan besi adalah kutukan tampuk dan kesenangan.
Dinasti mongol yang liar dan memukau dunia pun bisa surut karena korupsi, ketamakan, dan kelewat enak bersanding di takhta.
Serigala generasi berikutnya yang lapar adalah Serbia dalam PHOENIX, tapi apa daya serigala ini kala dikelilingi serigala tua yang sudah kembung dan kekenyangan?
Mungkinkah serigala tua ini sebenarnya Rusa?
Cara kita memandang game ini sudah keburu terlalu praktis, darah dihindari dan diplomasi dipentingkan. Memang diplomasi baru bisa berjalan kalau taring kita tajam, tapi semua melihat bahwa taring kita sudah tidak tajam lagi seperti dahulu.
Bahkan bangsa rusa pun berani mengangkat kepala dan menyepak kita tepat di muka,
Bangsa-bangsa kecil mulai bermekaran tapi pongah, padahal tidak lebih dari rusa (ataukah sebenarnya mereka calon serigala masa depan* siapa yang tahu)?
Dalam era akhir V1 ini, semoga kita semua sudi berpikir sejenak. Apa yang membuat bangsa kita begini gila dan bangsa kita yang pernah menjelajahi semua penjuru bumi ini, kecuali eropa barat, telah pelajari.
Ingatlah kata-kata seekor serigala tua ini, yang mengutip pujangga besar:
"Apakah tiga kebutuhan agar sebuah negara bertahan hidup?
1. makanan, 2. senjata, 3. semangat bangsa."
Jika salah satu disingkirkan, maka yang MASIH bisa disingkirkan dahulu adalah:
MAKANAN.
Jika salah satu lagi dipaksa disingkirkan, maka yang MASIH bisa disingkirkan adalah
SENJATA.
Tapi sebuah negara tanpa semangat juang adalah negara marmut, negara tikus.
Dan tikus lebih rendah dari rusa.
Rusa pun lebih rendah dari serigala.
Ingatlah bahwa kita dahulu adalah serigala. Ingatlah serigala dalam hati kita.
Kita bukan macan atau singa.
Kita serigala.
Sebab hanya serigala yang saling membantu dan memperhatikan dalam kelompoknya,
sementara macan dan singa semuanya egois.
Ingatlah akan semangat serigala.
Serigala yang selalu menawan hati dunia.
Hidup Indonesia


1 comment:

zwp25 said...

Thank u for visit to my blog :D