A. Artikel
Menulis artikel
pada hakikatnya merupakan pengungkapan pendapat atau ide tentang sesuatu tema
atau hal dalam bentuk tulisan.dengan kata lain menulis adalah aktivitas
menuangkan pemikiran tentang suatu masalah dalam sebuah karya tulis.secara definitif
artikel diartikan sebagai sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu
masalah secara lengkap yang panjangnya tak tertentu untuk di muat di surat
kabar,majalah,buletin,dan sebagainya,dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan
fakta guna meyakinkan ,mendidik,menawarkan pemecahan suatu masalah atau
menghibur.
Contoh Artikel .
Cara Memecahkan Masalah
Siapa yang tidak punya masalah?
Silahkan angkat tangan.” Itu adalah pertanyaan yang sempat saya lontarkan dalam
berbagai kesempatan. Responnya: tidak ada yang angkat tangan. Artinya semua
orang punya masalah. Jadi Anda tidak sendiri. Namun, bukan berarti masalah yang
ada kita biarkan saja. Harus diselesaikan, kalau tidak… bahaya!
Kita sependapatat bahwa semua
orang memiliki masalah. Bahkan masalah itu terus berdatangan seiring dengan
perjalanan hidup kita. Orang yang sukses, bukanlah orang yang bebas masalah,
tetapi mereka yang bisa mengatasi masalah demi masalah yang terus datang silih
berganti.
Mengabaikan masalah bisa
membahayakan hidup kita. Masalah akan datang terus, jika satu masalah tidak
segera diatasi, maka masalah yang kita miliki akan menumpuk, semakin lama
semakin menggunung sehingga kita akan terjepit masalah. Oleh karena itu, salah
satu life skill yang harus kita miliki ialah bagaimana cara mengatasi
masalah.
Saat kita menemukan masalah, maka
kita harus bisa menemukan ide-ide brilian bagaimana mengatasi masalah tersebut.
Kemampuan kreativitas
sangat penting dalam hal ini, karena kebanyakan orang yang putus asa ialah
mereka yang tidak punya ide lagi untuk menyelesaikan masalahnya. Ide-ide yang
terus mengalir dan semangat yang membara untuk mencobanya, lambat laun akan
mengantarkan kita ke sebuah solusi.
Jadi, untuk jangka panjang, tingkatkan
kemampuan kreativitas
Anda, agar Anda selalu siap menyelesaikan masalah yang selalu datang
menghampiri kita. Yang kedua, tetaplah semangat untuk mencoba berbagai ide-ide
sampai menemukan ide yang solutif.
Bagaimana saat kita belum juga
menemukan solusi? Kembangkanlah kemungkinan mendapatkan ide-ide solutif. Jangan
hanya mengandalkan diri sendiri. Kita mungkin sudah banyak belajar. Orang lain
juga sama, banyak ilmu dan pengalaman yang sudah mereka dapatkan, apalagi dari
orang-orang ahli atau yang lebih senior dibanding kita. Jadi, bertanyalah
kepada orang lain untuk mendapatkan solusi.
Cara lain, kita patut bersyukur
bahwa jaman sekarang mencari informasi sangatlah mudah. Banyak buku, ebook, audio,
pelatihan, seminar, dan berbagai produk informasi lainnya yang bisa kita
pelajari untuk menyelesaikan masalah kita.
Kesimpulannya, Anda akan menemukan
banyak ide solusi. Yang Anda perlukan ialah, terus mencoba dan jangan menyerah.
Insya Allah, solusi akan didapat.
B.Opini
Pengertian opini
opini adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya
bertentangan atau "an opinion is some expression on controversial
point". Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu
dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat
pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Suatu hal atau sesuatu
masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik. Subjek
opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah yang baru. Opini berupa
reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah
yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian,
sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertentangkannya.
Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu: (1) Pernyataan;
(2). Mengenai masalah yang bertentangan. Pendapat atau opini itu tidak akan
timbul bila tidak ada pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan.
Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukan
dengan tingkah laku atau dengan suatu bentuk tingkah laku yang lain. Sunarjo
(1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a)
Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan; (b). Merupakan sintesa atau
kesatuan dari banyak pendapat; (c). Mempunyai pendukung dalam jumlah yang
besar.
Contoh opini
Menghindari
Jurang Krisis
(Kompas
Yogyakarta, 17 Oktober 2008)
Oleh:
Randi Kurniawan
Dengan karakteristik small open
economy, Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh percaturan ekonomi global.
Kasus Subprime Mortgage yang mengantarkan ekonomi AS ke jurang resesi, juga
ikut menggoyang stabilitas ekonomi nasional khususnya di sektor keuangan.
Lantas, bagaimana agar Indonesia tidak ikut terperosok ke jurang tersebut?
Krisis 1997 memberi banyak pelajaran
pada bangsa ini mengenai cara menghadapi gejolak ekonomi. Krisis ini bukan
muncul di Indonesia, tapi di Thailand. Rembetan dari Thailand menuju ke
sejumlah negara Asia lainnya, termasuk Indonesia telah memberikan efek yang
berbeda di masing-masing negara. Boleh dibilang, perekonomian Indonesia
mendapat efek negatif paling besar di antara negara-negara lainnya. Sebab,
jantung ekonomi nasional yakni perbankan mengalami kebangkrutan, sehingga
berimbas pula pada sektor riil. Akibatnya, negara-negara lain sudah pulih dari
krisis, Indonesia masih terkapar dan tertatih-tatih menuju kebangkitan ekonomi.
Model yang sama ditemui saat ini.
Krisis lembaga finansial ini terjadi di Amerika Serikat ditandai dengan
bangkrutnya sejumlah bank investasi. Masalahnya, krisis finansial di AS akan
berimbas pula pada sektor finansial di Indonesia, terutama pasar saham dan
valuta asing. Hal ini tidak dapat dimungkiri karena integrasi pasar keuangan
dunia disertai dengan liberalisasi pasar finansial memuluskan hal tersebut
terjadi. Pun, karena orang asing merupakan penguasa modal dominan di bursa
saham. Mereka sangat sensitif dengan gejolak ekonomi di AS sehingga terdorong
melakukan aksi jual. Adapun pelarian kapital ke luar akan meningkatkan
permintaan dolar terhadap rupiah, sehingga rupiah terdepresiasi terhadap dolar
AS.
Nah, agar bangsa ini tidak ikut
terperosok ke jurang krisis, hal pertama yang harus dilakukan adalah
menyelamatkan sektor finansial kita. Agar krisis 1997 tidak terulang kembali,
pemerintah harus menjaga sistem perbankan agar tetap berjalan sebagaimana
mestinya. Kepercayaan nasabah harus dijaga, salah satunya dengan memberikan
jaminan simpanan yang lebih tinggi. Langkah ini sudah dilakukan pemerintah,
yakni menaikkan level simpanan yang dijamin sampai Rp 2 miliar dari sebelumnya
hanya Rp 100 juta. Dengan jaminan ini, nasabah akan tetap percaya pada bank,
sebagai tempat mereka menitipkan uang.
Hanya saja, ironis bila pemerintah
menaikkan suku bunga BI yang hingga kini mencapai level 9,5 persen. Alasan
pemerintah, dalam hal ini BI, adalah untuk menekan inflasi 2009 agar sesuai
targetnya. Namun, sektor riil lah yang menjadi korban terhadap naiknya suku
bunga acuan tersebut. Selain itu, gejolak ekonomi global juga berimbas pada
ekspor dan impor yang bisa menurunkan pertumbuhan.
Di sisi ekspor, semestinya terjadi
kenaikan pendapatan karena harga produk domestik relatif lebih rendah di luar
negeri. Akan tetapi, di masa krisis, permintaan luar negeri terhadap produk
domestik pun ikut berkurang, sehingga volume ekspor turun. Langkah yang harus
dilakukan adalah melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Selama ini,
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan sejumlah
negara Eropa Barat menjadi tujuan ekspor utama. Ke depan, pemerintah perlu
memperluas diversifikasi tujuan ekspor terutama ke negara-negara Timur Tengah,
yang saat ini kelebihan likuiditas.
Dampak lebih parah lagi dilihat di
sisi impor, sebab harga yang dibayarkan terhadap produk impor relatif lebih
tinggi dibanding sebelumnya. Akibatnya, produk impor khususnya yang digunakan
untuk bahan baku industri menjadi lebih mahal, sehingga harga-harga barang ikut
naik. Sehingga, ketergantungan pada produk impor juga harus dikurangi sedikit
demi karena hal tersebut akan mengurangi cadangan devisa nasional.
Oleh karenanya, langkah antisipasi
di sektor finansial terutama perbankan merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan. Sedangkan di sektor riil, pemerintah perlu menjaga surplus neraca
perdagangan, dengan meningkatkan volume ekspor dan mengurangi ketergantungan
pada produk impor. Sejumlah strategi inilah yang bisa menghindarkan Indonesia
dari jurang krisis.
C.Tajuk rencana
Pengertian Tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta
dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan
bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau memberikan interpretasi terhadap
suatu berita yang menonjol. Secara terperinsi maksud penulisan tajuk rencana
adalah :
a. Menjelaskan berita.
a. Menjelaskan berita.
yaitu
surat kabar tersebut bebas memberikan interpretasi untuk menjelaskan suatu
berita kepada masyarakat.
b. Mengisi latar belakang.
b. Mengisi latar belakang.
yaitu
mengarahkan pada berita-berita yang berkaitan dengan kenyataan-kenyataan sosial
c. Meramalkan masa depan.
c. Meramalkan masa depan.
Penulis
tajuk rencata meramalkan apa yang akan terjadi masa mendatang dengan latar
belakang kejadian yang tengah terjadi
d. Merumuskan suatu penelitian sosial.
d. Merumuskan suatu penelitian sosial.
yaitu
penulis tajuk rencana memberikan penilaian atau argumentasi terhadap suatu
kejadian, berita atau peristiwa tertentu yang tengah terjadi.
Contoh Tajuk Rencana.
Sentimen Sektarian dan Primordial
Serangan
bom bunuh diri di Sri Lanka menegaskan bahwa negeri itu sulit keluar dari
jeratan petualangan politik bercirikan sektarian (aliran) dan primordial (
Tingkatan paling awal ).
Sejak
perang saudara-pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata Macan Pembebasan
Tamil Eelam (LTTE)—pecah tahun 1983, segala upaya untuk menghentikannya tak
pernah berhasil. Perang seperempat abad yang sudah menewaskan 70.000 orang,
termasuk Presiden Sri Lanka Ranasinghe dan PM India Rajiv Gandhi, itu hingga
kini belum menunjukkan tanda-tanda keberakhirannya. Tak kurang sudah 240
serangan bom bunuh diri dilakukan kelompok bersenjata LTTE.
Serangan
terakhir terjadi di Anuradhapura, 210 kilometer sebelah utara Colombo, Senin
lalu. Ledakan bom bunuh diri itu menewaskan 27 orang, termasuk Mayjen (Purn)
Janaka Perera yang memimpin Partai Nasional Bersatu serta istrinya.
Salah satu
sumber ketegangan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di negeri berpenduduk
21 juta itu ialah corak hubungan yang tidak harmonis antara suku mayoritas (81,9
persen) Sinhala dan suku minoritas Tamil. Hubungan yang tidak harmonis itu
mulai memuncak awal dasawarsa 1980-an ketika Tamil, yang merasa diperlakukan
kurang adil dalam bidang politik dan ekonomi, mulai memberontak.
Kelompok
Tamil sebenarnya minoritas di Tamil, Sri Lanka, tetapi secara regional mereka
merasa mayoritas. Negara Bagian Tamil Nadu di India, yang berdekatan dengan Sri
Lanka, merupakan mayoritas Tamil. Dalam konfigurasi itu, kelompok Tamil di Sri
Lanka memperjuangkan pembentukan negara separatis.
Dari
sinilah persoalan bermula. Usaha untuk pembentukan negara separatis itu dijawab
tegas oleh pemerintah Colombo, dan pecahlah perang saudara.Berulang kali
masalah itu dicoba untuk diselesaikan dengan tawaran otonomi dalam suatu negara
federal. Oleh kelompok Tamil yang ekstrem, tawaran itu dianggap tidak memuaskan
tuntutannya, yakni kemerdekaan. Sebaliknya, oleh kaum mayoritas Sinhala,
tawaran itu dianggap mengkhianati negara kesatuan yang memberikan keuntungan
suku bangsa Sinhala.
Situasi di
Sri Lanka yang begitu runyam memperlihatkan ketidakberdayaan bangsa itu dalam
mengatasi persoalannya sendiri. Padahal, persoalan itu jelas diciptakannya
sendiri. Kita semua tahu dan paham bahwa betapa berbahaya perpolitikan yang
berasaskan sentimen primordial dan sektarian.
Karena
itu, persoalan tersebut hanya bisa diatasi kalau para elite politik tidak lagi
mengeksploitasi perbedaan masalah suku dan agama dalam perpolitikan. Hal yang
sama juga berlaku di negeri kita, Indonesia.
D.Esai
Pengertian esai
Esai sastra adalah karangan prosa yang mengupas
secara sepintas namun akurat, padat, dan berisi mengenai masalah kesusastraan,
seni, dan budaya dari sudut pandang penulisnya secara subjektif.
Cara membuat esai:
- tentukan tema yang paling Anda kuasai;
- carilah bahan;
- buatlah outline atau poin-poin yang akan Anda bicarakan;
- tentukan judul;
- mulailah mengembangkan kerangka karangan.
Cara mengembangkan kerangka karangan
esai:
- untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi;
- kembangkan karangan dengan deskripsi situasi;
- masukan pandangan seorang ahli;
- buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana;
- untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif;
- esai biasa adalah karangan argumentasi.
Contoh esai
Indonesia itu seperti Serigala.
dan PHOENIX itu seperti gerombolan Serigala.
Imperialis, demen berperang, keras, ditempa oleh peperangan.
Di masa lalu tidak ada yang meragukan bahwa Indonesia adalah serigala terkuat dan semua tunduk kepada serigala ini.
Tidak peduli pandangan apa yang kita miliki terhadap serigala, tetap saja serigala memancing rasa kagum dan segan. Meski orang mengatai yang bukan-bukan soal serigala (makhluk keji, licik, atau kadang dikibuli kancil/rusa, atau bahkan penjahat kelamin), tapi bangsa Mongol yang menguasai seperempat lahan dunia pun berasal dari Serigala Kelabu.
Menjelang paruh terakhir versi V1 ini, semangat serigala dalam diri eIndonesia mulai mereda. Memang sepertinya kutukan besi adalah kutukan tampuk dan kesenangan.
Dinasti mongol yang liar dan memukau dunia pun bisa surut karena korupsi, ketamakan, dan kelewat enak bersanding di takhta.
Serigala generasi berikutnya yang lapar adalah Serbia dalam PHOENIX, tapi apa daya serigala ini kala dikelilingi serigala tua yang sudah kembung dan kekenyangan?
Mungkinkah serigala tua ini sebenarnya Rusa?
Cara kita memandang game ini sudah keburu terlalu praktis, darah dihindari dan diplomasi dipentingkan. Memang diplomasi baru bisa berjalan kalau taring kita tajam, tapi semua melihat bahwa taring kita sudah tidak tajam lagi seperti dahulu.
Bahkan bangsa rusa pun berani mengangkat kepala dan menyepak kita tepat di muka,
Bangsa-bangsa kecil mulai bermekaran tapi pongah, padahal tidak lebih dari rusa (ataukah sebenarnya mereka calon serigala masa depan* siapa yang tahu)?
Dalam era akhir V1 ini, semoga kita semua sudi berpikir sejenak. Apa yang membuat bangsa kita begini gila dan bangsa kita yang pernah menjelajahi semua penjuru bumi ini, kecuali eropa barat, telah pelajari.
Ingatlah kata-kata seekor serigala tua ini, yang mengutip pujangga besar:
"Apakah tiga kebutuhan agar sebuah negara bertahan hidup?
1. makanan, 2. senjata, 3. semangat bangsa."
Jika salah satu disingkirkan, maka yang MASIH bisa disingkirkan dahulu adalah:
MAKANAN.
Jika salah satu lagi dipaksa disingkirkan, maka yang MASIH bisa disingkirkan adalah
SENJATA.
Tapi sebuah negara tanpa semangat juang adalah negara marmut, negara tikus.
Dan tikus lebih rendah dari rusa.
Rusa pun lebih rendah dari serigala.
Ingatlah bahwa kita dahulu adalah serigala. Ingatlah serigala dalam hati kita.
Kita bukan macan atau singa.
Kita serigala.
Sebab hanya serigala yang saling membantu dan memperhatikan dalam kelompoknya,
sementara macan dan singa semuanya egois.
Ingatlah akan semangat serigala.
Serigala yang selalu menawan hati dunia.
Hidup Indonesia